Musikkarawitan jawa seringkali kita dengar istilah laras slendro dan laras pelog, kedua laras tersebut dalam istilah musik modern bisa disebut sebagai 'tangga nada' yakni susunan nada dalam satu oktaf. Kedua laras sering digunakan dalam gending yang dimainkan dengan seperangkat gamelan jawa. Gending adalah susunan melodi yang membentuk
Iramadan melodi lagu daerah bersifat sederhana. Teknik pernapasan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : Pernapasan bahu, dilakukan dengan cara bernapas sambil mengangkat bahu. Cara seperti ini tidak baik untuk menyanyi. Pernapasan dada, dilakukan dengan cara menarik napas sambil membusungkan dada. Cara seperti ini tidak baik untuk bernaynyi.
Istilahkomponis merujuk pada seorang yang menulis vokal maupun komposisi musik instrumental dalam format solo, duo trio quartet qwintet hingga orchestra dan meneruskannya kepada orang lain untuk dimainkan. Sedangkan pengarang lagu merupakan orang yang membuat melodi atau lagu saja. Untuk seseorang yang membuat iringan lagu disebut sebagai
Dijawa disebut dengan sinden, demikian juga di sunda dan juga bali. Penyanyi lagu daerah yang diiringi musik tradisional di jawa disebut dengan sinden, demikian juga di sunda dan juga bali. Gambar Pada Soal Nomor 7 Disebut Penyanyi Belajar Sekolah Perbesar dalam seni musik karawitan, penyanyi wanita disebut sebagai pesinden. Penyanyi pada musik karawitan disebut.
Jeniskendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan
JURNALMUSIK ETNIK NUSANTARA is an academic journal published by Department of Karawitan, Faculty of Performing Arts, Institut Seni Indonesia Padangpanjang twice a year. This journal publishes original articles with focuses on the results of studies in the field of Indonesian ethnic music.
lzaicM. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan. Istilah karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang yang menyebabkan munculnya gaya yang musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi, antara lain Gaya Lokal, gaya Individual dan Gaya Gaya lokal adalahKarakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal Gaya Individual adalahTipologikarakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu Periodikal adalahTipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu, misalnya gaya dalam bentuk musikaltripologiKarakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya pada musik Betawi dalam gambrang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin,atau dalam lagu keroncong tugu antara kroncong asli, langgam, dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya/musical style dikenal dengan istilah Liaw. Lagu daerah adalah lagu yang berasal dari suatu daerah dan dinyanyikan secara turun temurun oleh masyarakat di daerah tersebut sesuai budaya dan adat daerah merupakan identitas suatu daerah. Setiap suku atau daerah di Indonesia memiliki lagu daerah yang menggunakan bahasa daerah setempat dan diiringi dengan karawitan [alat musik tradisional lengkapsecara orkes]. Karya karya seni musik [karawitan] dimainkan dengan ansambel gamelan atau repertor yang bersifat tradisional dan anonimus. Seringkali, seorang pemain / seniman ahli karawitan menambah atau mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga dengan beberapa musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal dari beberapa kondisi. Maka setiap wilayah memiliki gaya yang berbeda-beda, seperti Lokal, yakni karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lain. Kemudian, pada era globalisasi disebut entitas lokal individual, yakni tipologi karakteristik seseorang tokoh yang menciptakan lagu, sehingga berbeda dengan pencipta lagu periodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal, adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada , misalnya pada musik Betawi, dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin atau dalam keroncong tugu antara kroncong asli, langgam, dan daerah memiliki nama atau sebutan bagi seorang penyanyi yang membawakan lagu daerah, contohnya di Jawa, Bali,dan Sunda disebut dengan lagu daerah menggunakan bahasa dan dialek lagu daerah upacara tari dan pertunjukan penerangan Gaya bernyanyi lagu daerah cenderung berbeda-beda di setiap daerah dan mencerminkan ciri khas masyarakatnya. Contohnya gaya bernyanyi lagu daerah Sunda dan Jawa yang lebih kalem daripada lagu daerah Betawi. Lagu daerah dibawakan sesuai dengan teknik ucapan atau artikulasi daerahnya sehingga teknik menyanyi lagu tradisi antardaerah bisa saja daerah biasanya dibawakan oleh paduan suara dan dinyanyikan secara unison [satu suara].Paduan suara merupakan bentuk penyajian music vokal yang dihadirkan oleh suatu grup, dapat menggunakan satu suara [unisono], dua suara, atau adalah salah satu jenis paduan suara yang menggunakan satu suara dalam penampilannya sehingga tercipta suara yang harmonis dan kompakLagu daerah dapat dinyanyikan secara perorangan ataupun berkelompok. Contohnya saja Madihin yang menyanyikan pantun seorang diri sekaligus sebagai pemusiknya atau pengiringnya. Sinden pun juga dapat dilakukan secara berkelompok maupun secara secara unisono adalah menyanyi dalam satu suara, sehingga menyanyi unisono membutuhkan kerja sama antara anggota yang dinyanyikan saat upacara tertentu, seperti pernikahan, kelahiran, kematian, atau yang berisi nasehat atau sanjungan terhadap makhluk daerah dapat menjadi kekayaan yang dapat dijadikan sebuah sarana untuk membentuk karakter dan pendidikan sikap pada diri anakdan remaja, karena nasehat yang disampaikan melalui lagu dapat lebih bermakna dan lebih mudah untuk diterima. Find Answers To Your Multiple Choice Questions [MCQ] Easily at with Accurate Answer. >> Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung. A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara seorang pemain/seniman ahli karawitan menambah/mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan,begitu juga beberapa musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah tertentu. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarika dan dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan. Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang yang menyebabkan munculnya gaya yang musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi 1. Gaya lokal → Karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius. 2. Gaya Individual → Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya. 3. Gaya Periodikal → Tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu,misalnmya gaya dalam bentuk musikal adalah tripologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada,misalnya pada musik Betawi dalam gambrang kromong lagu sayur,dengan lagu phobin,atau dalam lagu keroncong tugu antara kroncong asli,langgam,dan karawitan Betawi gaya/musical style dikenal dengan istilah Liaw. Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang Jawa disebut dengan Sindhen,demikian juga di Sunda dan daerah Sumatra Utara sering disebut dengan Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang. B. Menyanyi secara unisono → bernyanyi dalam satu suara Membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan,kelahiran,kematian,atau juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau sanjungan terhadap makhluk di daerah masih sering menyanyikan lagu nasehat saat menidurkan juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan ini membuktikan bahwa menyanyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh daerah tentu memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima. A. Jenis musik ansambel Tradisional Di Indonesia terutama Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis seni bebunyian atau seni tetabuhan yang dianggap paling tua dan masih bertahan hidup serta berkembang sampai saat ini adalah alat musik gamelan atau di daerah-daerah tertentu sering disebut dengan istilah seni karawitan pada saat ini di daerah tertentu terutama pada lingkungan perguruan tinggi seni sering digunakan untuk menyebut berbagai jenis alat musik daerah yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang memiliki sifat,karaktr,dan konsep serta cara kerja atau aturan tertentu. Banyak yang menggunakan istilah karawitan dengan berangkat dari dasar kata rawit seperti menurut Ki Sindu Suwarno karawitan berasal dari kata “rawit” yang berarti cabe rawit yang kecil serta halus, artinya disini ada karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro. Sedangkan menurut dari Bandung bahwa istilah karawitan adalah “pancaran sinar yang indah”,yaitu seni artinya karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan demikian di era sekarang bahwa istilah karawitan adalah mencakup jenis-jenis alat musik yang berbentuk vokal maupun instrumental dan tidak hanya yang berlaraskan pelog salendro saja akan tetapi seluruh bentuk jenis kesenian yang ada di demikian bertolak dan pengertian itu maka tidak heran bila istilah karawitan kemudian dapat digunakan untuk menyebut atau mewadahi beberapa cabang seni yang memiliki karakter yang halus,kecil,dan karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan Jawa,Bali,Sunda tetapi juga jenis seperangkat alat musik lain di telempong Sumatra Barat,Gondnag Sumatra Utara,Kulintang Sulawesi Selatan,Angklung Jawa Barat,Arumba,Tifa,dan sejenisnya. Teknik Teknik-teknik yang digunakan dalam penampilan musik vokal meliputi, Intonasi, artikulasi, pernafasan, dan – Gaya lokal, yakni sifat-sifat lokal suatu daerah yang diakui memiliki sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan daerah lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan dengan isu globalisasi, kemudian kita sebut sebagai entitas lokal genius.– Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta Lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.– Gaya periodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu. 1. Jenis Lagu Daerah Setempat Lagu daerah merupakan salah satu kekayaan budaya negara kita. Hampir setiap pulau memiliki lagu daerah. Lagu daerah biasanya berisi tentang gambaran tingkah laku masyarakat setempat secara umum dan syairnya menggunakan bahasa daerah setempat. Kadang maksud dan tujuan syairnya sulit dipahami dan dimengerti oleh orang yang berasal dari daerah yang lain. Bentuk pola irama maupun susunan melodinya sangat sederhana sehingga mudah dikuasai oleh semua lapisan masyarakat pada suatu tempat. Teknik ucapan/artikulasi yang dibawakan sesuai dengan dialek setempat, oleh karena itu, tidak dibutuhkan ketentuan vokalisasi. Berikut ini beberapa lagu daerah setempat yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut. a. Lagu Daerah Setempat Sumatera Lagu dari daerah Sumatera, antara lain adalah sebagai berikut. b. Lagu Daerah Setempat Kalimantan Lagu dari daerah Kalimantan,antara lain sebagai berikut. 3. Saputangan Babuncu Ampat c. Lagu Daerah Setempat Irian Jaya Lagu dari daerah Irian Jaya, antara lain sebagai berikut. d. Lagu Daerah Setempat Jawa Tengah Lagu dari daerah setempat Jawa Tengah, antara lain sebagai berikut. e. Lagu Daerah Setempat Jakarta Lagu dari daerah setempat Jakarta, antara lain sebagai berikut. f. Lagu Daerah Setempat Maluku Lagu dari daerah setempat Maluku, antara lain sebagai berikut. g. Lagu Daerah Setempat Sulawesi Lagu dari daerah setempat Sulawesi, antara lain sebagai berikut. 2. Keunikan Lagu Daerah Setempat Lagu Daerah setempat adalah lagu yang tumbuh dan berkembang disuatu daerah. Lagu daerah di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai Sederhana Lagu daerah setempat biasanya bersifat sederhana baik melodi maupun syairnya. Tangga nada yang digunakan kebanyakan tangga nada pentatonis. Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri atas 5 nada berjenjang. Tangga nada pentatonis sebenarnya tidak dapat dituliskan dalam notasi umum. Namun, notasi pentatonis dapat diterapkan mendekati jajaran nada yang digunakan nama do-re-mi-fa-sol-la. b. Kedaerahan Lirik Syair lagu daerah setempat sesuai dengan daerah atau dialek setempat yang bersifat lokal karena lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat. Lagu daerah setempat, syairnya bersifat kedaerahan sehingga artinya hanya dimengerti oleh daerah tersebut. c. Turun-temurun Lagu daerah setempat pengajarannya bersifat turun-temurun dari orang tua kepada anaknya atau dari nenek kepada cucunya. Lagu daerah setempat tersebut biasanya diciptakan dalam kondisi alam di daerah setempat. Lagu daerah setempat dinyayikan pada saat anak-anak bermain atau dolanan. d. Jarang Diketahui penciptanya Lagu daerah setempat mempunyai karakter turun-temurun karena penciptanya jarang diketahui. Lagu daerah setempat tidak diketahui penciptanya, tidak tertulis, dan sifatnya bukan semata-mata untuk tujuan komersial. Lagu daerah setempat kebanyakan dinyanyikan hanya pada saat bermain, musim panen, waktu senggang, atau meninabobokkan anak. Bahaasa yang digunakan pendek , menggunakan bahasa daerah setempat , menggunakan alat musik daerah setempat , dan yang uniknya lagi sampai-sampai pencipta lagunya tidak diketahui akibat turun menurun. Fungsi Musik Tradisional dan Modern Dalam wilayah nan general, musik memiliki fungsi sebagai wahana atau media buat mengantarkan upacara ritual keagamaan, media hiburan, media pengembangan ekspresi, media komunikasi, media pengiring seni lainnya, serta sebagai wahana perekonomian. Sebagai Wahana Upacara RitualBerbagai kegiatan ritual maupun keagamaan biasanya dilakukan dengan diiringi oleh musik. Misalnya saja, acara upacara kelahiran, perkawinan, maulud nabi, dan kegiatan sakral lainnya nan akan semakin khidmat jika diiringi dengan musik. Sebagai Media Hiburan Salah satu fungsi musik ialah sebagai media hiburan. Baik zaman sekarang maupun zaman dahulu, musik menempati jumlah pertama nan dijadikan sebagai hiburan bagi masyarakat Indonesia. Kita dapat melihat adanya antusiasme masyarakat terhadap berbagai festival musik nan diselenggarakan bagi masyarakat Wahana Mengekspresikan DiriSalah satu hal nan dapat membuat seseorang merasa lega dan senang ialah dengan mengekspresikan diri, termasuk membuat musik menjadi latif dan layak buat didengarkan oleh orang lain. Melalui musik, seseorang dapat mengungkapkan berbagai pemikiran dan perasaannya mengenai berbagai hal di dalam kehidupan. Sebagai Wahana Komunikasi Pada zaman dahulu, berbagai alat musik seringkali dijadikan simbol buat menyuarakan berita. Mislanya saja, suara bedug buat memberitahu waktu shalat, suara kentungan buat memberi tahu bahwa ada kegiatan masyarakat nan harus dihadiri, dan Pengiring TarianSebagai pengiring tarian, musik tentu saja tak akan dapat lepas sebab tanpa musik, tarian akan terasa sangat hambar. Sebagai Wahana Perekonomian Selain buat kepentingan nan telah disebutkan di atas, seni musik juga berguna bagi kepentingan perekonomian, baik secara individu maupun secara kelompok. Jika ada satu individu nan dapat memainkan musik dengan baik, maka akan muncul komunitas nan juga memiliki tujuan nan sama dalam hal memainkan musik. Dari situlah kemudian muncul sistem ekonomi nan menjadikan musik sebagai salah satu wahana mencari dan mendatangkan penghasilan. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara seorang pemain/seniman ahli karawitan menambah/mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan,begitu juga beberapa musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah tertentu. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarika dan dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan. Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang yang menyebabkan munculnya gaya yang musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi 1. Gaya lokal → Karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius. 2. Gaya Individual → Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya. 3. Gaya Periodikal → Tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu,misalnmya gaya dalam bentuk musikal adalah tripologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada,misalnya pada musik Betawi dalam gambrang kromong lagu sayur,dengan lagu phobin,atau dalam lagu keroncong tugu antara kroncong asli,langgam,dan karawitan Betawi gaya/musical style dikenal dengan istilah Liaw. Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang Jawa disebut dengan Sindhen,demikian juga di Sunda dan daerah Sumatra Utara sering disebut dengan Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang. → bernyanyi dalam satu suara Membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan,kelahiran,kematian,atau juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau sanjungan terhadap makhluk di daerah masih sering menyanyikan lagu nasehat saat menidurkan juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan ini membuktikan bahwa menyanyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh daerah tentu memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima. Di Indonesia terutama Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis seni bebunyian atau seni tetabuhan yang dianggap paling tua dan masih bertahan hidup serta berkembang sampai saat ini adalah alat musik gamelan atau di daerah-daerah tertentu sering disebut dengan istilah seni karawitan pada saat ini di daerah tertentu terutama pada lingkungan perguruan tinggi seni sering digunakan untuk menyebut berbagai jenis alat musik daerah yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang memiliki sifat,karaktr,dan konsep serta cara kerja atau aturan tertentu. Banyak yang menggunakan istilah karawitan dengan berangkat dari dasar kata rawit seperti menurut Ki Sindu Suwarno karawitan berasal dari kata “rawit” yang berarti cabe rawit yang kecil serta halus, artinya disini ada karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro. Sedangkan menurut dari Bandung bahwa istilah karawitan adalah “pancaran sinar yang indah”,yaitu seni artinya karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan demikian di era sekarang bahwa istilah karawitan adalah mencakup jenis-jenis alat musik yang berbentuk vokal maupun instrumental dan tidak hanya yang berlaraskan pelog salendro saja akan tetapi seluruh bentuk jenis kesenian yang ada di demikian bertolak dan pengertian itu maka tidak heran bila istilah karawitan kemudian dapat digunakan untuk menyebut atau mewadahi beberapa cabang seni yang memiliki karakter yang halus,kecil,dan karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan Jawa,Bali,Sunda tetapi juga jenis seperangkat alat musik lain di telempong Sumatra Barat,Gondnag Sumatra Utara,Kulintang Sulawesi Selatan,Angklung Jawa Barat,Arumba,Tifa,dan sejenisnya.
Pengrawit Dewa Bara Karawitan Adalah permainan yang memadukan berbagai alat musik tradisional Jawa atau gamelan dan dimainkan oleh sekelompok orang yang disebut wiyogo’ semacam orchesrtra ala Jawa. Karawitan dimainkan dengan diiringi penyanyi wanita yang disebut waranggono’ dan penyanyi pria yang disebut wiraswara’. Karawitan disebut juga uyon-uyon’ yang terdiri dari bermacam-macam lagu. Saat instrumen gamelan dimainkan tanpa penyanyi disebut soran’. Karawitan berasal dari bahasa jawa “rawit” berarti rumit dan berbelit–belit. Tetapi rawit juga berarti halus, lembut, cantik, berliku-liku, enak dan penuh keindahan. Nada-nada yang dihasilkan dari perpaduan berbagai alat musik gamelan sangat menyentuh jiwa, sehingga dapat menghipnotis dan mempengaruhi suasana hati pendengarnya mengikuti lagu yang dimainkan. Berbeda dengan nada jenis musik yang lainnya yang tediri dari nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do, gamelan memiliki dua jenis nada pada gamelan, yaitu yang berlaras slendro dan pelok. Laras slendro memiliki nada ji, ro, lu, mo, nem, ji 1, 2, 3, 5, 6, 1, sedangkan laras pelok memiliki nada ji, ro, lu, pat, mo, nem, pi, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Menurut fungsinya instrument dalam Karawitan terbagi menjadi 2, yaitu Bagian Lagu Gambang, Rebab, Siter / kecapi, Gender barung, Suling, Bonang, Demung, Saron, Gender penerus, Slentem, Bonang penerus, Saron barung Bagian Irama Kenong, Kempul, Ketuk, Kempyang, Kendang, Kecer, Gong Secara filosofis gamelan jawa merupakan satu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa. Hal demikaian disebabkan filsafat hidup masyarakat Jawa berkaitan dengan seni budaya serta berhubungan dekat dengan perkembangan religi yang dianutnya. Bagi masyarakat Jawa gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Kita harus bangga memiliki alat kesenian tradisional gamelan. Keagungan gamelan sudah jelas ada. Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional timur yang dapat mengimbangi alat musik barat yang serba besar. Di dalam suasana bagaimanapun suara gamelan mendapat tempat di hati masyarakat. Gamelan dapat digunakan untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa kesetiakawanan tumbuh subur, tegur sapanya halus dan tingkah lakunya sopan. Semua itu karena jiwa seseorang menjadi sehalus gendhing-gendhing Trimanto, 1984. Dahulu karawitan sering dimainkan di dalam istana untuk menghibur para bangsawan ataupun sebagai sambutan bagi tamu kerajaan. Kepemilikan gamelanpun terbatas pada kalangan istana. Namun sekarang gamelan bisa dimiliki siapa saja yang berminat. Bahkan banyak orang mancanegara yang berminat untuk memiliki seperangkat gamelan. Nah…… mereka saja tertarik, mengapa kita sendiri malah melupakanya?? MIB dari berbagai sumber
lagu lagu yang dimainkan dalam musik karawitan disebut