Bolalampu tidak sepenuhnya hampadan oksigen didalamnya begitu sedikit sehingga filamen dapat menjadi sangat panas tanpa menimbulkan lidah api. Pada tahun 1960 Sir Yoseph sudah memproduksi lampu yang menggunakan benang arang sebagai kawat pijar, kemudian Thomas Alva Edison menciptakan lampu filamen yang pertama pada tahun 1879. 1
Fotograferini mengawali unggahannya dengan memperlihatkan hasil foto sebelum mati lampu. Kemudian di akhir video, dia menyelipkan dua foto yang diambil saat mati lampu. Chevra Yolandi memang bukan orang biasa. Sebelum dikenal sebagai kekasih Via Vallen, Chevra lebih dulu dikenal sebagai vokalis dari band Papinka. mereka sibuk
1 Kehidupan masyarakat dunia berubah dengan ditemukannya bola lampu pijar. Penemuan bola lampu pijar memberikan kemudahan bagi masyarakat dunia untuk memperluas cakupan kegiatannya. 2. Dampak dari adanya bola lampu bagi kehidupan masyarakat antara lain: Kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan terjaga. Di kota-kota besar kegiatan di jalan
JAKARTA Guna memerangi peredaran software bajakan, Microsoft Indonesia menandatangani nota kesepakatan dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk mendorong kesadaran dan perlindungan keamanan dunia maya bagi konsumen dan pelaku bisnis. Hal tersebut sejalan dengan Undang-Undang Hak Cipta No 28/2014 yang mengatur
Misalnyauntuk hama yang menyerang tanaman padi, hama tikus. Pengendalian yang biasa digunakan para petani selain menggunakam pestisida yaitu dengan membakar lubang sembunyi tikus agar tikus tersebut kabur dan tidak kembali lagi. Untuk lebih lengkapnya, akan dibahas pada makalah ini tentang teknik pengendalian hama pada tanaman padi.
Omongomong, baterai memang menjadi salah satu sumber energi portabel sejak lama. Beragam peralatan elektronik menggunakan baterai. Ada yang baterai biasa, ada pula baterai cas. Ada yang ukuran AA, AAA, dan sebagainya. Oleh karena itu, di kesempatan kali ini, saya ingin mengajak Anda membahas beberapa merk baterai di Indonesia.
EJTpZjj. Bicara soal penemu bola lampu, nama ilmuwan Thomas Alva Edison pasti langsung muncul dalam pikiran. Namun nyatanya, ia bukanlah satu-satunya yang menemukan bola lampu atau bohlam listrik, lo, Parents. Penasaran tentang fakta menarik penemuan bola lampu yang kini sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari? Melansir berbagai sumber, yuk, langsung simak saja ulasannya untuk diajarkan kembali kepada si kecil berikut ini! Artikel terkait Kenalkan Efek Rumah Kaca pada Anak, tentang Penyebab dan Dampaknya bagi Lingkungan Fakta Menarik tentang Penemu Bola Lampu 1. Banyak Ilmuwan Berperan dalam Penemuan Bola Lampu Lampu Warren de La Rue Foto Jasa Thomas Alva Edison sangat besar dalam bidang ini. Tanpanya, umat manusia mungkin akan hidup dalam kegelapan, serta listrik tak akan pernah ada dan berkembang menjadi beragam teknologi yang ada hingga sekarang. Meski begitu, perlu diketahui juga kalau jasa penemuan teknologi bola lampu ini pun tak luput dari peran para ilmuwan sebelumnya. Sejumlah ilmuwan mengembangkan teknologi ini secara bertahap. Awalnya, sejumlah ilmuwan menemukan lampu gas dulu, kemudian busur listrik dan sebagainya. Namun, penemuan mereka belum bisa diterima oleh masyarakat karena masih banyak kekurangan. Seperti ilmuwan Warren de La Rue, misalnya. Pada 1808, ilmuwan asal Inggris ini membuat lampu pijar dengan menggunakan kumparan platinum. Namun, lampu buatannya dinilai terlalu mahal dan tidak bisa menjangkau seluruh masyarakat. Selain itu, lampu penemuannya juga tidak bisa bertahan lama. 2. Kegagalan Satu Ilmuwan, Dijadikan Pelajaran oleh Ilmuwan Lainnya Sir Joseph Wilson Swan Foto Wikimedia Commons Kegagalan Warren membuat para ilmuwan lain mencoba untuk mengembangkan kembali dan melanjutkan pembuatan lampu. Ilmuwan selanjutnya yang melanjutkan penemuan ini adalah W. R Glove. Pada 1840, ia membuat lampu lebih sederhana. Kemudian, penelitian terkait bola lampu juga dilanjutkan oleh Sir Joseph Wilson Swan pada 1860. Ia membuat lampu pijar menggunakan kertas karbonisasi serta pemrosesan serat kapas dengan asam sulfat. Lampu milik Swan pun dinilai hampir sempurna. Namun, cara atau komponen yang ia buat dalam lampu sayangnya membuat bola lampu menjadi hitam sehingga hal itu perlu dikembangkan lagi. 3. Penemuan Disempurnakan oleh Thomas Alva Edison Thomas Alva Edison Foto Wikimedia Commons Nah, seiring berjalannya waktu pada 1879, Thomas Alva Edison pun berhasil mengembangkan sekaligus mematenkan teknologi bola lampu pijar modern pertama di dunia. Meski begitu, sebenarnya Thomas kurang cocok disebut sebagai penemu awal bola lampu. Pasalnya, konsep bola lampu sudah ditemukan oleh ilmuwan lain sebelumnya. Jadi, agar lebih tepat, Thomas Alva Edison ini sebenarnya adalah pengembang atau penyempurna dari penemuan pola lampu yang ada hingga saat ini. Ia mampu mengolah dan menyempurkan penemuan dari ilmuwan sebelumnya hingga pada akhirnya bola lampu bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita secara praktis dan tentunya terjangkau. Artikel terkait Tentang Arah Mata Angin, Inilah Cara Membaca Titik Kompas dan Menentukan Arah! 4. Melakukan Ribuan Percobaan Thomas Alva Edison Foto Proses penyempurnaan bola lampu yang dilakukan Thomas membutuhkan waktu yang tidak sedikit, Parents. Sebelum menghasilkan lampu ideal, ia harus melakukan ribuan percobaan dan menghadapi berbagai kegagalan terlebih dahulu. Bahkan, bola lampu pertama yang diciptakan Thomas waktu itu hanya mampu bertahan 13 jam. Bola lampu tersebut juga terbuat hanya menggunakan kapas yang dikarbonasi sebagai pembakar. 5. Penemu Bola Lampu Thomas Alva Edison adalah Seorang Pekerja Keras dan Tak Pantang Menyerah Thomas Alva Edison Foto Fakta menarik, Thomas dijuluki dengan sebutan Muckers’ oleh kerabat dan rekan kerjanya. Julukan ini merupakan sebuah sebutan untuk mereka yang suka melakukan sesuatu tanpa rencana pasti. Thomas tidak takut mencoba hal-hal baru dan melewati ribuan eksperimen dan kegagalan demi menemukan bola lampu ideal untuk kehidupan sehari-hari. Bahkan ketika dirinya gagal dalam bereksperimen, Thomas mengaku tidak suka jika disebut gagal’. Menurutnya, eksperimen yang belum berhasil terwujud lebih cocok disebut sebagai suatu cara yang belum berhasil’ dibandingkan kegagalan. Maka dari itu, berkat kerja keras dan karakternya yang tak pantang menyerah, setelah melalui percobaan, ia pun akhirnya berhasil menemukan bola lampu pijar ideal yang hingga saat ini sangat berguna bagi kehidupan umat manusia, Dari yang awalnya lampu ciptaan ia hanya bertahan 13 jam, kini ia menemukan material ideal sebagai pembakar bernama Filamen yang membuat bola lampu bertahan hingga 600 jam. Hebat, ya! Artikel terkait Si Kecil Mau Jadi Pemain Sepak Bola? Kenalkan Posisi Pemainnya, Yuk! Nah, Parents, itulah sederet fakta menarik tentang penemu bola lampu serta penyempurnaannya oleh ilmuwan Thomas Alva Edison yang bisa diajarkan kepada si kecil. Selain bisa menambah pengetahuan, sejarah penemuan bola lampu juga diharapkan bisa menjadi sebuah inspirasi. Bahwa, mimpi atau tujuan pasti akan tercapai oleh setiap orang yang mau berusaha keras dan tidak pantang menyerah untuk menggapainya. Sebab pada dasarnya, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil, bukan? *** Baca juga Mengenal 4 Struktur Lapisan Bumi dan Penjelasannya, Mari Ajarkan kepada Anak Mari Edukasi si Kecil, Ini 10 Bagian Bunga yang Bisa Diajarkan kepada Anak 6 Contoh Hewan yang Termasuk Ovipar, Ajarkan kepada Anak, Yuk! Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID FED029vxWjJi0m5g4FZY4Vaag8CC5225fULNzhza_V1aHckKBctkJg==
Ternyata, Thomas Alva Edison bukanlah ilmuwan pertama penemu bola lampu, loh! Ada banyak nama besar lain di balik penemuan lampu prototipe miliknya. — Siapa yang menyangka sebuah bola kaca bersinar bisa merubah peradaban dunia. Yap, lampu menjadi benda yang teramat penting sampai-sampai saat terjadi pemadaman listrik, orang-orang akan menyebutnya seperti mati lampu ya sayang~ seperti mati lampuuu~’ dan bukan mati kulkas’ atau benda elektronik lainnya. Tapi, pernah nggak kepikiran, siapa sih sebenarnya yang menemukan lampu itu? Umumnya, banyak murid sekolah akan menyebut Thomas Alva Edison adalah penemu bola lampu. Tapi, apa benar begitu? Hmm sebenarnya bisa dibilang benar, tetapi tidak sepenuhnya benar juga, ya. Sejarah penemuan lampu tidak sesederhana seperti kita menemukan sebuah kunci yang hilang. Pada awalnya, manusia terus mencari alternatif penerangan yang lebih efisien, mulai dari obor, lilin, sampai lampu minyak, tetapi semua penerangan menggunakan pembakaran ini tentunya memiliki beberapa resiko, seperti kebakaran dan bahan baku yang cukup boros. Perkembangan Sejarah Penemuan Bola Lampu Sejarah bola lampu itu ibarat bola salju yang berguling, di mana bola salju yang terlihat sekarang merupakan gabungan dari salju-salju kecil sebelumnya. Lampu yang kita gunakan saat ini juga bisa ditemukan karena adanya penemuan-penemuan kecil sebelumnya. Well, salju’ pertama itu dimulai pada tahun 1800-an, di mana seorang penemu asal Italia bernama Alessandro Volta, berhasil menemukan bahwa sebuah aliran listrik dapat dihantarkan melalui seng, tembaga, kardus, dan air garam dengan menggunakan kawat tembaga. Lewat aliran listrik ini lah, banyak penemu berlomba-lomba untuk menemukan cara lain agar bisa melihat dalam gelap. Mereka memikirkan gimana ya caranya aliran listrik bisa stabil dan bisa diakses untuk rumah tangga. Belum lagi pada saat itu, sumber listrik hanya berasal dari batu baterai, yang juga sudah cukup mahal. Humphry Davy Sumber Salah satunya Humphry Davy, seorang penemu asal Inggris. Pada tahun 1802, ia mengalirkan aliran listrik pada sebuah platinum berbentuk busur yang membuatnya dapat bersinar terang. Nah di sinilah lahir benda elektrik pertama yang digunakan untuk penerangan. Lalu pada 1831, Michael Faraday, muridnya mengembangkan lampu milik Davy dengan skala besar dengan bantuan generator. Lampu Humphry Davy sumber Lampu Davy pada saat itu menggunakan dua buah karbon berdekatan untuk mengalirkan listrik, sehingga menghasilkan cahaya yang terang. Tetapi, lampu milik Davy itu terlalu terang, cepat terbakar, sangat boros biaya, dan tidak cocok untuk penerangan rumah tangga. Alhasil, lampu milik Davy yang dikembangkan oleh Faraday hanya bisa digunakan di beberapa tempat, seperti persimpangan jalan dan mercusuar. Baca Juga Siapakah Penemu Listrik, Benjamin Franklin atau Michael Faraday? Frederick de Moleyns Sumber Pada tahun 1840, giliran Frederick de Moleyns, seorang penemu asal Inggris yang berusaha berkecimpung dalam dunia per’lampu’an nih. Bahkan dia yang pertama kali mendapatkan paten untuk lampu pijar. Dia menggunakan dua buah kawat platina untuk memanaskan karbon bubuk. Dia juga sudah menggunakan bola kaca untuk membuat lampunya lebih bersinar. Tetapi sekali lagi, kawatnya terlalu cepat meleleh, sehingga tidak bisa diakses masyarakat luas karena cukup mahal. Usaha untuk Menemukan Lampu yang Efisien dan Tahan Lama Para penemu terus mencari cara bagaimana sebuah kawat tidak cepat gosong saat menghantarkan listrik dengan bahan yang terjangkau untuk dibeli oleh masyarakat. Hingga seorang ahli kimia dan fisika asal Inggris bernama Joseph Swan mulai mengembangkan penerangan elektrik pada tahun 1860. Dia mulai menggunakan desain lampu dalam bentuk bola yang kedap sebagai usaha untuk mengurangi oksidasi dalam ruang, sehingga dapat mencegah cepatnya pembakaran. Joseph Swan Sumber Swan menggunakan kawat kertas karbon dalam bola lampu kacanya agar lebih murah, tetapi ruang hampa yang dibuat Swan ternyata masih memiliki banyak kekurangan, seperti pencegahan oksidasi yang masih belum efektif dalam meminimalisir pembakaran, sehingga lampunya hanya bertahan beberapa menit saat dipatenkan pada 1878. Melihat kekurangan tersebut Thomas Alva Edison mulai berusaha memperbaikinya. Pada 1879 Edison dan timnya, menggunakan 6000 percobaan dengan berbagai bahan untuk kawat bola lampu yang tidak cepat terbakar. Hingga sampai pada penggunaan karbon bambu sebagai bahan dasar kawat dengan ukuran tipis yang dirasa cukup efisien dapat mereduksi pembakaran. Baca Juga Apakah Benar James Watt Tokoh Penemu Mesin Uap Sebenarnya? Thomas Alva Edison Sumber Edison juga memperbaiki ruang kedap udara pada desain Swan. Alhasil, untuk pertama kalinya, bola lampu bisa menyala selama 600 jam. Bola lampu Edison lah yang menjadi titik awal komersialisasi bola lampu untuk kegiatan rumah tangga. Prototipe inilah yang kemudian terus dikembangkan, hingga sinarnya kita bisa nikmati sekarang. Jadi siapakah yang menemukan bola lampu? Hmm, menyebut Thomas Alva Edison sebagai penemu bola lampu sebenarnya sah-sah saja, asalkan kita mengetahui dia tidak menemukannya begitu saja seperti menemukan uang di saku celana. Jauh sebelum Edison, gagasan tentang benda terang bertenaga listrik sudah lama dikembangkan oleh penemu hebat lainnya. Lalu, mengapa nama Thomas Alva Edison yang paling dikenal sebagai penemu lampu pijar? Karena berkat Edison, lampu bisa dijangkau banyak kalangan masyarakat, serta bisa digunakan secara efisien dibanding lilin dan obor. Kehadiran bola lampu di rumah-rumah tentunya merubah banyak hal, seperti kebiasaan manusia, khususnya untuk aktivitas di malam hari. Sebuah penemuan besar tidak berhenti pada satu waktu saja dan memang ada baiknya sebuah pemikiran atau gagasan itu terus berkembang. Bayangkan saja jika seorang penemu lampu pertama, tidak memperbolehkan karyanya dikembangkan, akan berapa lama lagi kita harus isi minyak tanah untuk lampu minyak. Baca Juga Siapakah Penemu Komputer dan Sejarah Perkembangannya? Kamu mau nggak jadi penemu hebat seperti Thomas Alva Edison dan lainnya? Sepertinya nggak instan jreng’ langsung jadi penemu, deh. Pasti harus harus rajin belajar dan menemukan guru yang tepat. Kamu bisa nih belajar asik bareng kakak-kakak Master Teacher yang andal dan berpengalaman di aplikasi ruangbelajar. Bersama mereka, dijamin, kamu bakal lebih mudah memahami konsep materi pelajaran! Referensi HISTORY. 2013 Ask History Who Really Invented the Light Bulb’, Kanal Youtube HISTORY, 6 Desember 2013 [online]. Tautan diakses 1 November 2021 Blue Apple. Do You Know Who Really Invented The Light Bulb?’, Blue Apple Electric [online]. Tautan diakses 1 November 2021 Britannica, The Editors of Encyclopaedia. Joseph Swan’, Encyclopedia Britannica, 27 Oktober 2021 [online]. Tautan diakses 1 November 2021 Sumber Foto Library, Science Photo. 2017 Humphry Davy green chemistry pioneer? [online]. Tersedia di Nastasic. 2018 Humpry Davy Lamp [online]. Tersedia di cherylthomas. Frederick de Moleyns [online]. tersedia di diakses 1 November 2021 Edison Tech Center. Frederick de Moleyns Light Bulb [online]. Tersedia di diakses 1 November 2021 Tyne & Wear County Council Museums. Lamp Inventors 1880-1940 Carbon Filament Incandescent [online]. Tersedia di diakses 1 November 2021 Underwood Archives. 1929 Thomas Edison at The Lightbulb’s Golden Jubilee Anniversary Banquet in His Honor [online]. Tersedia di diakses 1 November 2021
Lampu merupakan benda yang fungsinya untuk memberikan penerangan. Benda ini mempermudah kira beraktivitas di malam hari ataupun di siang hari saat sinar matahri sedang tidak cerah. Kegunaan lampu yang teramat besar tidak lepas dari peran penemunya. Lantas siapakah penemu lampu? Termukan jawabannya diulasan berikut Penemu Lampu Lampu pijar ditemukan oleh seorang peneliti asal Amerika Serikat bernama Thomas Alva Edison. Mengutip dari Thomas Alva Edison lahir di kola Milan Ohio, Amerika Serikat pada 11 Februarti 1841. Ia merupakan anak bungsa dari tujuh lahir dari keluarga yang sederhana. Ia juga lahir dengan kekurangan pada indra pendengarannya. Meskipun demikian, sang ibu tetap mencintainya dengan merawat putra kesayangannya sepenuh pendengaran sudah ia alami sejak usianya menginjak 12 akibat dari demam yang pernah dideritanya. Meskipun memiliki kekurangan, namun Thomas Alva Edison termasuk anak yang cerdas. Ia bahkan memiliki kegemaran membaca buku, terutama buku tentang ilmu mesin. Baginya ilmi mesin memiliki daya tarik tersendiri sebab ia sadar bahwa mesin akan selalu berkembang dari masa ke memiliki ketertarikan belajar yang tinggi, sayangnya kondisi ekonomi keluarga yang sederhana memaksa ia untuk berhenti melanjutkan pendidikannya. Putus sekolah tidak membuatnya berhenti belajar. Ia tetap mencari ilmu dari berbagai tempat, termasuk dari buku-buku yang dibacanya. Selain belajar, masa muda Edison juga ia gunakan untuk membantu perekonomian keluarga. Ia berjualan koran dan permen di stasiun demi memperoleh penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan Thomas Alva EdisionMasih mengutip dari diterangkan bahwa Thomas Alva Edison pernah menjadi operator telegraf. Di tempatnya bekerja, Edison tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai pegawai, ia juga memanfaatkan pekerjaannya sebagai tempat untuk bekerja sebagai perator, ia megalami cara kerja mesin telegraf dengan detail. Ia juga selalu mengupayakan yang terbaik untuk dirinya dan perusahaan tersebut. Sikap gigih, ulet, dan profesional membuat Edison akhirnya diangkat sebagai kepala mesin Mesin Telegraf yang BerbedaPekerjaannya di perusahaan telegraf membuatnya memahami cara kerja dari telegraf. Kemudian ia merasa tertatik untuk mengembangkan mesin tersebut. Edison kemudian melakukan serangkaian penelitian hingga akhirnya menemukan mesin telegraf yang lebih canggih dibandingkan mesin sinilah muncul keinginan untuk bekerja di perusahaan sendiri yang bisa membuatnya lebih berkembang. Ia kemudian memutuskan untuk membuat perusahaan telegraf. Dengan kerja kerasnya, ia bisa cepat mengembangkan perusahaan tersebut dan mendapat banyak keuntungan. Hasil dari perusahaan tersebut kemudian dia jadikan modal untuk membuat perusahaan baru. Selain itu, Edison juga melakukan beragam percobaan untuk mendapatkan penemuan baru yang bisa bermanfaat untuk banyak Lampu PijarRasa ingin tahu yang tinggi menjadi modal yang amat berharga untuk seorang peneliti. Hal ini yang dimanfaatkan oleh Thomas Edison. Setelah berhasil mengembangkan mesin telegraf, ia kemudain mulai tertarik pada bidang mulai tertarik dengan listrik dan membuatnya semangat untuk mempelajari bidang tersebut. Ia kemudian berfikir untuk menemukan hal baru dari dunia kelistrikan. Edison merasa tertantang untuk membuat bola lampu pijar sebab ia merasa bahwa bola cahaya listrik yang sudah ada masih banyak kemudian melakukan serangkaian percobaan untuk mendapatkan bola lampu yang sempurna. Dengan keuletan yang dimilikinya, ia akhirnya berhasil menemukan bola lampu sesuai dengan lampu pijar miliknya tidak mudah pecah dan memiliki cahaya yang cerah sehingga bisa menjadi penerangan dalam ruamh. Lampu ini memiliki cahaya berwarna kuning saat, banyak masyarakat yang mulai menggunakan bola lampu hasil buatannya. Hasil penelitian panjangnya, menjadikan Thomas Alva Edison sebagai penemu bola Perusahaan RaksasaBerdasarkan penjelasan di buku “1000+ Penemuan Menakjubkan di Dunia”, pada tahun 1874 penemu lampu pijar tersebut kemudian memutuskan pindah ke Menio Park, New Jersey. Di tempat barunya, ia membuat bengkel ilmiah yang paling besar pada saat melakukan banyak penemuan penting. Tahun 1879, ia berhasil menemukan proyektor untuk film kecil. Tahun 1882, ia memasang lampu listrik di jalan dan rumah-rumah sejauh satu kilometer di New York. Inilah kali pertama, lampu listrik digunakan di jalanan pada tahun 1980, penemu bola lampu ini mendirikan sebuah perusahaan besar yang ia beri nama General Lampu dan 1093 Paten yang DimilikinyaThomas Alva Edison merupakan penemu yang menerapkan prinsip produksi masal untuk proses penemuannya. Dalam buku “1000+ Penemuan Menakjubkan di Dunia”, dituliskan bahwa Edison menjadi penemu yang paling produktif pada masanya. Ia bahkan memiliki 1093 paten atas itu, ia juga diketahui banyak membantu dalam bidang pertahanan Amerika Serikat. Beberapa penelitian yang dilakukannya, antara lain; pendeteksi pesawat terbang, pendeteksi kapal selam, menghentikan torpedo menggunakan jaring, hingga meningkatkan kekuatan torpedo dan kamuflase.
Foto Thomas Alva Edison. Dok Wikimedia Thomas Alva Edison biasanya mendapat kredit untuk penemuan bola lampu, ternyata Thomas Edison bukanlah satu-satunya yang berkontribusi pada pengembangan teknologi revolusioner ini. Banyak tokoh terkenal lainnya juga dikenang karena ikut mengembangkan baterai listrik, lampu, dan pembuatan bola lampu pijar bola lampu dimulai jauh sebelum Thomas Edison mematenkan bola lampu pertama yang sukses secara komersial pada tahun 1879. Pada tahun 1800, penemu asal Italia, Alessandro Volta mengembangkan metode praktis pertama untuk menghasilkan listrik, atau disebut dengan istilah 'tumpukan volta'.Foto Ilustrasi Alessandro Volta. Dok Wikimedia dari cakram seng dan tembaga berselang-seling yang diselingi dengan lapisan karton yang dibasahi air garam, tumpukan tersebut mengalirkan listrik ketika kabel tembaga dihubungkan di kedua ujungnya. Meskipun sebenarnya merupakan pendahulu dari baterai modern, kawat tembaga Volta yang berpendar juga dianggap sebagai salah satu perwujudan paling awal dari pencahayaan lampu lama setelah Volta mempresentasikan penemuannya tentang sumber listrik berkelanjutan kepada Royal Society di London, Humphry Davy, seorang ahli kimia dan penemu asal Inggris, memproduksi lampu listrik pertama di dunia dengan menghubungkan tumpukan volta ke elektroda arang. Penemuan Davy pada tahun 1802 dikenal sebagai lampu busur listrik, dinamai dari busur cahaya terang yang dipancarkan di antara dua batang Humphry Davy. Dok sciencehistoryMeskipun lampu busur Davy jelas merupakan peningkatan pada tiang pancang Volta yang berdiri sendiri, lampu itu tetap bukan sumber pencahayaan yang praktis. Lampu yang belum sempurna ini terbakar dengan cepat dan terlalu terang untuk digunakan di rumah atau ruang kerja. Namun prinsip di balik lampu busur Davy digunakan sepanjang tahun 1800-an dalam pengembangan banyak lampu dan bohlam listrik Lampu busur Davy. Dok ageofrevolutionPada tahun 1840, ilmuwan asal Inggris Warren de la Rue mengembangkan bola lampu yang dirancang secara efisien menggunakan filamen platinum melingkar sebagai pengganti tembaga, tetapi harga platinum yang tinggi membuat bohlam itu tidak sukses secara komersial. Pada tahun 1848, William Staite, pria asal Inggris, meningkatkan umur penggunaanlampu busur konvensional dengan mengembangkan mekanisme jarum jam yang mengatur pergerakan batang karbon lampu yang cepat mengikis. Tapi biaya baterai yang digunakan untuk menyalakan lampu Staite dinilai terlalu William Staite kiri dan Warren de la Rue kanan
sebelum ditemukan bola lampu masyarakat indonesia biasa menggunakan lampu