Eventyr og Historier. Andet Bind. 1863. ). Ceritanya tentang seorang gadis yang dipaksa menari terus menerus dengan sepatu merahnya. "The Red Shoes" telah diadaptasi di berbagai media termasuk film. Kapak miring tersebar di Cina barat daya, Indocina, dan Indonesia. Ada kapak batu dan kapak perunggu.
Laurasuka sepatu baru. Ia suka sekali jika diajak pergi ke toko sepatu dan memilih-milih sepatu kesukaanya. Lalu ia akan berjalan pulang ke rumah memakai sepatu barunya sambil membawa pulang sepatu lamanya di dalam dus. Suatu hari mama berkata," Laura, ujung sepatumu sudah tipis dan bagian tumitnya licin. Ayo, pakai mantelmu.
Meskimenjadi orang nomor satu di Jakarta, Jokowi tetap tampil sederhana dan bersahaja. Kostum warna putih andalannya itu cuma Rp 40 ribu. Ia juga selalu memperbaiki sepatunya yang jebol.
Sepatumerah menginjakkan kakinya diatas duri dan tunggul sampai kaki Karen menjadi berdarah-darah, dia menari menjauh, menuju sebuah rumah kecil di dalam hutan. Dia tahu, disana hiduplah seorang tukang jagal, Karen mengetukkan jemarinya ke jendela rumah itu dan berkata: "Keluarlah, tolong keluarlah tuan!
Sepatumerah it uterus menari tanpa kendali. "Tolong lepaskan sepatu ini!" teriak Karen. Tak seorang pun dapat menghentihan Karen. Mereka hanya bisa melihat Karen dengan perasaan iba. Sambil terus menari, ia masuk ke rima yang gelap. Disana ia betemu dengan prajurit yang sama. "Hey, sepatu merah menari nlah lebih cepat" teriak prajurit itu.
Kepribadianantara Bawang Putih dan Bawang Merah yang berbeda tersebut membuat mereka berdua tidak mudah akrab. Sementara ibu tiri Bawang Putih hanya memanjakan Bawang Merah dan seolah tidak peduli dengan Bawang Putih. Bawang Putih diharuskan oleh ibu tirinya menyelesaikan semua pekerjaan rumah, sementara Bawang Merah hanya bersantai - santai.
RanI. Choose a language Dahulu kala ada seorang gadis yang sangat miskin yang selalu berjalan dengan kaki telanjang. Pada hari ibunya meninggal, Karen, begitulah namanya, diberi sepasang sepatu merah oleh Ny. Shoemaker. Sepatu kecil itu terbuat dari kain, tapi itu adalah sepatu terindah yang pernah dimiliki Karen. Saat Karen berjalan di belakang peti mati ibunya dengan sepatu merahnya, sebuah kereta yang luar biasa lewat. Wanita tua kaya didalam kereta melihat Karen berjalan dan mengasihaninya. “Datang dan tinggallah bersamaku, gadis manis,” katanya. Dan begitulah yang terjadi. Karen datang untuk tinggal bersama wanita tua itu dan diberi pakaian baru yang indah. Sepatu merah itu dibuang karena wanita tua itu menganggapnya mengerikan. Karen menyesal tentang itu, tetapi jauh lebih bahagia daripada sebelumnya. Suatu hari ratu datang ke kota dengan putri kecil. Semua orang datang untuk melihat sang putri. Karen juga ingin melihat gadis kecil itu sekilas. Ketika dia melihat sang putri berdiri di sana, dia melihat gadis kecil itu mengenakan sepatu merah yang indah. Sepatu putri jauh lebih cantik daripada sepatu merah yang dulu dimiliki Karen. Dia sedikit iri Kalau saja aku punya sepatu seperti itu sendiri,’ pikirnya. Beberapa tahun kemudian Karen cukup umur untuk diterima di gereja. Dia menerima pakaian baru khusus untuk tujuan ini. Wanita tua itu juga mengijinkannya membuat sepatu baru. Ditempat pembuat sepatu, Karen segera melihat sepatu merah yang indah, persis seperti yang dipakai sang putri bertahun-tahun yang lalu. Karen langsung tahu bahwa dia ingin sekali sepatu ini. Wanita tua itu tidak akan pernah menyetujuinya, tetapi karena dia tidak bisa lagi melihat dengan baik, Karen tetap memutuskan untuk membeli sepatu itu. Keesokan harinya, Karen berjalan melewati gereja dengan sepatu barunya. Tidak ada yang bisa mengalihkan pandangan dari sepatu kulit yang jelas mencolok itu. Tentunya ini bukan sepatu yang kamu pakai di gereja! Sementara itu, Karen tidak bisa memikirkan hal lain. Akibatnya, dia nyaris tidak mendengar apa yang dikatakan pendeta dan melewatkan kebaktian penting. Dia bahkan lupa berdoa. Ketika Karen keluar dari gereja dengan wanita tua itu setelah kebaktian selesai, ada seorang tentara tua berdiri di pintu. Prajurit itu melihat sepatu Karen dan berkata, “Itu sepatu untuk menari, bukan untuk ke gereja. Dia mengetuk sol sepatu. Tetap mantap saat menari’. Karen mendadak mendapat perasaan yang tak tertahankan bahwa dia harus menari. Dengan hati-hati dia melakukan satu langkah tarian dan tiba-tiba tidak bisa berhenti menari. Dia dimasukkan kedalam kereta wanita oleh para pengawas, tetapi disanapun dia tidak berhenti menari. Dia bahkan menendang wanita tua itu! Untungnya, mereka kemudian melepaskan sepatu merah dari kakinya dan kakinya menjadi tenang. Di rumah, sepatu itu langsung masuk ke lemari, tetapi Karen tidak bisa melupakan sepatu itu. Beberapa waktu kemudian, wanita tua itu jatuh sakit. Karen merawatnya sebaik mungkin, sampai suatu hari dia mendengar bahwa akan ada pesta besar malam itu. Karen memakai sepatu merahnya dan meninggalkan wanita tua itu sendirian. Tapi begitu Karen membuat satu langkah dansa, sepatu itu mengambil kendali lagi. Karen tidak bisa menahan diri untuk tidak menari. Sepatu itu membawanya jauh ke dalam hutan yang gelap. Saat itu, Karen ketakutan dan sedih. Dia mencoba melepas sepatu kecil itu, tetapi sepatu itu benar-benar tersangkut di kakinya. Dia menyesali keputusannya untuk meninggalkan wanita tua itu sendirian dan merasa sangat bersalah. Karen menari siang dan malam, melintasi ladang dan jalan, dan terkadang melintasi kota. Belum pernah sebelumnya dia merasa begitu sendirian. Suatu hari Karen menari melewati rumah algojo. “Tolong aku!” dia memanggilnya. Dan dia melakukannya. Dia memotong sepatu dari kaki Karen dan membuat kaki kayu baru yang indah untuknya. Sementara itu, sepatu terus menari, menuju cakrawala. Karen dengan cepat kembali ke kota, di mana dia menjalani kehidupan yang baik dan tenang. Dan dia tidak pernah lagi mencari pakaian cantik. Downloads Ebook PDF – Unduh dan Cetak
Di sini, sepatu merah menjadi stand-in untuk pembebasan hasrat wanita. Ketika berbicara tentang warna merah, kita mengasosiasikannya dengan gairah, dengan darah; itu impulsif, eksplosif, berani. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa warna telah ditampilkan begitu menonjol di begitu banyak landasan pacu musim gugur. Apa cerita di balik sepatu merah? Film ini bercerita tentang seorang balerina muda yang bergabung dengan perusahaan balet yang sudah mapan dan menjadi penari utama dalam balet baru bernama Red Shoes, berdasarkan dongeng. Keinginannya untuk menari bertentangan dengan kebutuhannya akan cinta, yang pada akhirnya menyebabkan kematiannya. Apakah Sepatu Merah norak? Sepatu merah bisa menonjolkan pakaian paling lembut dan membuat pernyataan berani dan percaya diri. Sayangnya, sepatu merah bisa cepat terlihat norak atau tidak pantas jika dipakai dengan cara yang salah. Gunakan sepatu merah untuk menambahkan sentuhan bumbu sesuai kebutuhan, tetapi tahan godaan untuk memasukkannya ke dalam ansambel yang sudah pedas untuk mencegah merah berlebihan. Apa yang menurut pria menarik di tubuh seorang gadis? 10 Ciri Fisik Yang Paling Menarik Pria Barang rampasan. Kulit cerah. Kuku, tangan, dan kaki terpelihara dengan baik. Berapa ukuran pinggang yang paling menarik? Tidak peduli seberapa berkilau senyum seorang wanita atau betapa indah matanya – pinggang yang ramping adalah atribut wanita yang paling menarik, sebuah penelitian menemukan. Ukuran ajaib, menurut penelitian, adalah pecahan di bawah 26 setengah inci – atau ukuran NZ 8. Berapa berat badan yang paling menarik bagi seorang wanita? Studi-studi ini telah menemukan bahwa rasio pinggang dan pinggul yang rendah WHR sekitar 0,7 [9] dan Indeks Massa Tubuh BMI; berat badan untuk tinggi yang rendah sekitar 18-19 kg/m2 [10] dianggap paling menarik. pada tubuh wanita, sedangkan rasio pinggang ke dada WCR rendah sekitar 0,7, dan BMI relatif tinggi … Berapa ukuran pinggang yang ideal untuk seorang wanita? Untuk kesehatan terbaik Anda, pinggang Anda harus kurang dari 40 inci untuk pria, dan kurang dari 35 inci untuk wanita. Jika lebih besar dari itu, Anda mungkin ingin berbicara dengan dokter Anda tentang apa langkah Anda selanjutnya, termasuk menurunkan berat badan. Anda tidak dapat mengecilkan pinggang Anda, atau bagian tubuh lainnya. Berapa ukuran pinggang caral? Model Runway atau Catwalk Model runway harus memiliki ukuran yang tepat agar dapat menyesuaikan dengan pakaian yang akan ditampilkan desainer kepada kliennya. Ukuran mereka biasanya tidak lebih dari 34 inci di sekitar payudara, 23 inci di sekitar pinggang, dan 34 inci di sekitar pinggul. Apakah pinggang 30 inci besar untuk seorang wanita? Pengukuran tersebut merupakan peningkatan dari satu dekade sebelumnya. Kemudian, ukuran pinggang rata-rata adalah 37,4 inci. Sebagai perbandingan, tinggi rata-rata seorang wanita AS adalah 63,6 inci, atau 5 kaki 3 inci….Rata-rata untuk wanita AS. Usia Ukuran pinggang dalam inci 20 hingga 30 40 hingga 59 60 ke atas Apakah pinggang 30 inci kecil untuk pria? Untuk orang dewasa dengan ukuran sedang, pinggang pria harus kurang dari 40 inci dan untuk wanita kurang dari 35 inci. Berapa ukuran pinggang pria 5’11? Untuk menjaga kesehatan yang optimal, ukuran pinggang ideal Anda harus kurang dari setengah tinggi badan Anda. Untuk rata-rata wanita 5’4″, ukuran pinggang harus berukuran 32 inci atau kurang. Pinggang pria rata-rata 5’10” harus berukuran 35 inci atau kurang. Apakah pinggang 33 inci bagus? Ashwell telah mengusulkan agar pemerintah mengadopsi pesan kesehatan masyarakat yang sederhana “Jaga pinggang Anda kurang dari setengah tinggi badan Anda.” Itu berarti seseorang yang tingginya 5 kaki 5 65 inci; 167,64 sentimeter harus mempertahankan lingkar pinggang lebih kecil dari 33 inci atau 84 sentimeter. Apakah 30 ukuran pinggang yang baik? Berapa ukuran pinggang yang ideal? Kurang dari 35 inci untuk pria dan 30 inci untuk wanita, menurut penelitian. Pengukuran ini jauh lebih kecil daripada yang didefinisikan oleh American Heart Association sebagai optimal di bawah 35 inci untuk wanita dan 40 inci untuk pria. Apakah 27 inci pinggang kecil? Dengan setiap ukuran standar, Anda sebenarnya memiliki ukuran pinggang yang termasuk dalam kisaran XS-SM untuk kisaran pakaian standar. Ukuran pinggang rata-rata untuk wanita Amerika adalah sekitar 37 inci. Jadi pada 27 inci, Anda termasuk dalam standar memiliki pinggang yang sangat kecil! lingkar pinggang 30 inchi ukuran berapa? Bagan Ukuran Jeans Wanita Jika Anda bertanya pada diri sendiri, berapa ukuran pinggang 30 inci pada jeans wanita, gunakan bagan ini untuk mengetahui bahwa itu sesuai dengan Ukuran US 12 atau EU 40. Berapa ukuran pinggang kecil untuk wanita? Bagan Ukuran Wanita Pengukuran XXS XS 1. Dada 30 – 31″ 76 – 79 cm 32 – 33″ 81 – 84 cm 2. Pinggang Alami 24 – 25″ 61 – 63 cm 26 – 27″ 66 – 68 cm 3. Pinggul 32 – 33″ 81 – 84 cm 34 – 35″ 86 – 89 cm 5. Lengan 30″ 76 cm 30 1/2″ 77 cm Apa yang diklasifikasikan sebagai pinggang kecil? Biasanya jika ukuran pinggang dan pinggul dibagi sama besar atau sekitar. 70 dari pinggang terlihat kecil. 6. Apakah sehat memiliki pinggang 24 inci? Memiliki WHtR yang terlalu besar menunjukkan bahwa Anda memiliki peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes, tetapi WHtR yang terlalu kecil juga tidak sehat — ini menunjukkan bahwa Anda kekurangan berat badan. Menurut pengukuran ini, seorang wanita harus memiliki tinggi 4 kaki 9 inci untuk pinggang 24 inci agar sehat. Apa ukuran sempurna untuk seorang wanita? Proporsi spesifik dari 36–24–36 inci 90-60-90 sentimeter telah sering diberikan sebagai proporsi “ideal”, atau “jam pasir” untuk wanita setidaknya sejak tahun 1960-an pengukuran ini, misalnya, judul dari hit instrumental oleh Shadows. Berapa ukuran payudara yang sempurna saat ini? Ukuran payudara adalah topik perdebatan, dan beberapa pria dan wanita sangat spesifik tentang ukuran yang tepat untuk mereka. Namun, cangkir C adalah ukuran yang sempurna, menurut survei baru-baru ini. Namun ukuran bra rata-rata adalah 36DD hari ini, naik dari 34B di tahun 60-an. Apakah pinggang 24 inci kecil untuk seorang gadis? Oleh karena itu, 24 inci kecil tetapi hanya dengan sedikit margin, dan perdagangan cara menyediakan gaya dan ukuran mungil hingga 22 inci. Namun, di Amerika Serikat, India dan beberapa negara Eropa ukuran pinggang rata-rata untuk penjualan pakaian wanita adalah “ukuran plus” pada 36 inci atau lebih. Apakah pinggang 24 inci kecil untuk pria? jika sadar kebugaran, pinggang pria berusia 22 tahun yang ideal harus bervariasi antara 26-32 inci. sesuatu seperti 3 inci lebih dari itu tidak apa-apa, kecuali mereka tidak goyah dari celana, dan Anda merasa nyaman dan tidak perlu menahan perut Anda. Saya laki-laki, 15, 5 kaki 8 dengan pinggang 24 inci .
Alkisah, dahulu kala hiduplah seorang gadis kecil yang cantik jelita. Dia tinggal disebuah desa dengan kehidupan yang sangat miskin. Ketika musim panas tiba, gadis kecil itu terpaksa bertelanjang kaki karena tak punya sepatu yang layak dan ketika musim dingin tiba, dia hanya bisa pasrah memakai sepatu kayu yang kebesaran hingga membuat kaki kecilnya menjadi merah karena kedinginan. Di tengah pedesaan tempatnya tinggal, hiduplah seorang pembuat sepatu dan istrinya, kala itu sang istri sedang membuat sepasang sepatu merah dari selembar kain tua. Terlihat agak lusuh dan tidak terlalu bagus, namun pasti sangatlah berguna untuk gadis kecil bernama Karen itu ujar sang istri kepada suaminya. Karen pun menerima sepatu itu dengan senang hati, dia memakainya pertama kali di pemakaman ibunya. Dan sayangnya sepatu itu terlihat sangat kontras ketika dipakai di acara pemakaman, tapi mau bagaimana lagi, Karen tidak punya sepatu lain, lalu dengan berat hati dia terpaksa melepaskan sepatu itu dan kembali berdiri di belakang peti ibunya. Lalu tiba-tiba datanglah sebuah kereta kuda, diatasnya duduk seorang wanita tua, dia melihat kearah Karen, dan merasa kasihan pada gadis yang kini telah yatim piatu itu. Lalu sang wanita tua berkata kepada pendeta "Permisi, bolehkah aku mengadopsinya? jika boleh, maka aku akan merawat gadis kecil itu dengan baik." Karen mengira wanita itu melakukannya karena ingin mendapatkan sepatu merah miliknya, tapi wanita tua itu berkata kalau dia salah, menurutnya sepatu merah itu terlihat mengerikan juga jelek, dan karena itu juga ketika dia membawa Karen pulang, dia langsung membakar sepatu merah itu. Karen yang sekarang adalah seorang gadis cantik yang berpenampilan rapi dan bersih, dia diajarkan membaca dan menjahit, dan menurut orang-orang di sekitarnya, dia terlihat sangat manis. Namun cermin berkata lain, "Kamu lebih dari manis-kamu sangatlah cantik." Suatu hari, Ratu yang sedang berkeliling di daerah kerajaan menyinggahi kota tempat Karen tinggal, Ratu membawa serta seorang putrinya. Semua orang, termasuk juga Karen, ramai-ramai menuju istana, tempat dimana putri kecil itu tinggal, dia memakai gaun putih yang indah, berdiri di depan jendela, dan menyapa semua orang yang melihatnya. Dia tidak memakai mahkota emas atau iring-iringan ala kerajaan, tetapi dia memakai sepasang sepatu merah yang sangat indah dan terlihat jauh lebih cantik daripada sepatu merah yang diberikan oleh istri sang pembuat sepatu. Tak ada yang lebih bagus di dunia ini selain sepatu merah yang ia pakai! Karen kini sudah beranjak remaja, dia menerima banyak baju baru dan juga sepatu baru. Karen pun mengunjungi pembuat sepatu yang terkenal di kota untuk menempa sepatu baru. Di ruangan itu terlihat banyak sepatu yang sangat indah, tapi sayang sang pembuat sepatu itu tidak bisa melihat terlalu jelas. Jadi dia tidak tahu betapa indahnya sepatu-sepatu yang telah ia buat. Diantara semua sepatu yang ada, ada sebuah yang sangat menarik hati Karen. Yaitu sepatu yang persis sama dengan yang Putri pakai. Sepatu merah yang cantik sekali! Namun sang pembuat sepatu menjelaskan pada Karen, jika sepatu itu adalah pesanan seorang Count untuk putrinya sendiri, dan ukurannya tak akan pas di kaki Karen. "Aku rasa itu dibuat dari kain yang sangat bagus kan?" tanya sang wanita tua "Sepatu itu terlihat sangat berkilauan." "Ya, sepatu itu sangat berkilauan," ujar Karen. Saat Karen mencobanya, ternyata sepatu itu sangat cocok untuknya, merekapun langsung membelinya. Tapi sang wanita tua tidak tahu, mengapa sepatu itu berwarna merah, andai saat itu ia tahu, dia pasti tak akan mengizinkan Karen memakainya seperti sekarang ini. Di hari pembaptisan, ketika Karen hadir di gereja, semua pandangan dari depan pintu gereja sampai ke tempat paduan suara hanya tertuju padanya, mereka seperti tersihir dan melihat sepatu merah yang dikenakan Karen. Saat semuanya seperti terhipnotis, suara dari Pendeta-lah yang menyadarkan mereka kalau acara akan dimulai, dia mulai menyentuh kepala Karen untuk segera membaptisnya atas nama Tuhan, dan berkata pada Karen kalau sekarang dia telah diangkat menjadi seorang Kristiani. Suara organ kini menggema diseluruh ruangan, dan suara indah dari anak-anak yang bernyanyi telah menyatu dengan suara para orang tua yang berdoa, namun Karen tidak peduli, dia hanya sibuk dengan sepatu merah indahnya, dia menggerak-gerakkan kakinya untuk melihat betapa berkilaunya sepatu merah itu. Sang wanita tua mendengar dari orang-orang kalau Karen hanya sibuk dengan sepatu merahnya sendiri saat berada di gereja, itu adalah tindakan yang sangat tidak sopan dilakukan, dan saat itu Karen dihukum dengan hanya boleh menggunakan sepatu hitam saat ke gereja, meskipun sepatu hitamnya sudah jelek semua. Di Minggu selanjutnya Karen harus menghandiri Communion. Karen memilih-milih sepatu yang ada, dia melihat ke sepatu hitam, lalu... merah. Melihat ke yang hitam, lalu merah lagi. Dan dia memutuskan untuk tetap memakai yang merah. Matahari bersinar sangat terik, Karen dan sang wanita tua memilih melewati kebun jagung yang agak berdebu dan tidak terlalu silau. Di depan pintu gereja, ada seorang tentara tua yang telah lumpuh, dia memiliki janggut yang sangat panjang, lebih ke merah-merahan daripada putih, terlihat sangat aneh, dia menundukkan badan dan berkata kepada sang wanita tua "Maukah anda bila sepatunya saya bersihkan?" Lalu Karen segera menyodorkan sepatunya untuk dibersihkan. "Oh sayang, betapa cantiknya sepatu tari ini!" kata sang tentara lumpuh. "Duduklah, ketika kau akan menari." ujar sang tentara tua kepada sepatu itu dan dia mulai membersihkannya. Lalu sang wanita tua memberikan dia uang dan masuk ke gereja bersama Karen. Semua orang yang ada di dalam gereja lagi-lagi hanya tertuju kepada sepatu Karen. Ketika Karen menunduk di depan Altar dan melihat kebawah untuk mengambil cawan emas, dia tertuju kepada sepatu merahnya sendiri. Dia merasa terhanyut sampai-sampai lupa melantunkan Psalm dan lupa mengucapkan "Lord's Prayer." Kini semua orang telah beranjak keluar dari gereja, dan sang wanita tua melangkah masuk ke dalam kereta kudanya. Karen mengangkat kakinya untuk masuk ke dalam juga, namun sang tentara tua tiba-tiba datang dan berkata "Oh sayang, betapa cantiknya sepatu tari mu!" dan Karen tak bisa menolak paksaannya untuk menari beberapa langkah, dan ketika dia mulai menari, kakinya terus melanjutkan. Rasanya seperti sang sepatu memiliki kekuatan untuk mengendalikan kakinya. Dia terus menerus menari tanpa henti di dalam gereja, berputar ke sudut ruangan satu dan lainnya, dia tak bisa menghentikan kakinya sendiri. Sang Kusir mengejarnya dan menahannya. Dia membawa Karen masuk ke kereta kuda namun kaki Karen tetap tak bisa berhenti menari, dia menendang kesana kemari hingga mengenai sang wanita tua. Sampai akhirnya mereka melepaskan sepatu merah itu dari kaki Karen, dan kakinya baru bisa berhenti bergerak saat itu. Saat sampai di rumah, sepatu itu disimpan rapi ke dalam rak. Namun Karen tetap tak bisa berhenti memikirkannya. Beberapa saat kemudian, sang wanita tua jatuh sakit, dan dokter berkata kalau ia tak akan bisa bangun lagi dr tempat tidur. Dia harus dirawat dan diasuh, dan kewajiban ini tak lain tak bukan adalah milik Karen. Tapi saat itu, Karen bingung, ada sebuah pesta besar yang dihelat di tengah kota, dan Karen diundang untuk datang. Dia melihat kepada sepasang sepatu merah dan meyakinkan dirinya sendiri kalau tak ada salahnya jika ia memakai sepatu merah itu, toh tidak ada yang akan terluka saat ini, dan dia berangkat pergi ke pesta dan mulai berdansa. Tapi ketika ia ingin berdansa ke kanan, sang sepatu malah membawa kakinya ke kiri, dan ketika dia ingin berdansa ke atas, sang sepatu malah membawa kakinya ke bawah. Keluar ke jalan dan melangkah keluar dari gerbang kota. Dia menari dan terus dipaksa untuk menari, jauh ke dalam hutan yang gelap. Dan seketika sesuatu yang bercahaya terang terlihat bersinar diantara pepohonan, dia mengira ini adalah cahaya bulan tetapi benda itu memiliki wajah! Lalu terlihatlah sang tentara tua dengan janggutnya yang merah duduk dan menganggukkan kepalanya "Oh sayang, betapa cantiknya sepatu tari itu!" Kini Karen ketakutan, dia ingin segera membuang sepatu merah itu, namun tak bisa karena terlalu lekat di kakinya. Dia merobek stockingnya namun sepatu merah mengecil hingga menjadi sangat ketat di kakinya. Dia terus menari, dan dipaksa untuk terus menari melewati ladang dan padang rumput, di kala hujan atau hari yang terik, siang dan malam, dan ketika malam tiba, sepatu itu lebih menggila. Lalu dia menari menuju halaman pemakaman, namun dia tahu orang yang telah mati tidak ikut menari. Mereka punya sesuatu yang harus dilakukan dan lebih penting daripada itu. Karen ingin duduk di makam sang fakir yang ditumbuhi pohon pakis rindang, tetapi untuknya tetap tak ada istirahat ataupun kedamaian. Dan ketika dia menari menuju pintu gereja yang terbuka, disana tampak seorang malaikat berbalut jubah putih, dengan sayap mengembang dari pundaknya sampai kebawah, wajahnya tampak tegas dan serius dan dia memegang sebuah pedang besar yang bercahaya. "Menarilah semampumu," katanya, "menarilah dengan sepatu merahmu sampai kau pucat dan demam, sampai kulit kakimu mengelupas dan kau menjadi tulang belulang! Menarilah dari pintu ke pintu, dimana anak-anak dengan kesombongan dan kejahatan itu hidup, lalu kau menunjukkannya dan mereka akan takut kepadamu! Menarilah semampumu, menarilah!" "Aku tidak mau seperti ini, kumohon malaikat, ampuni aku..." tangis Karen. Tapi dia tak bisa mendengar apa yang malaikat itu jawab, karena sepatu itu telah membawanya menjauh dari gereja, menuju padang rumput yang luas, melewati jalan-jalan dengan membuatnya terus menari. Di suatu pagi dia menari melewati tempat yang sangat ia tahu, yaitu rumah sang wanita tua, tempat itu sedang berkabung, mereka menyanyikan Kidung di dalam, dan sebuah peti mati yang dihiasi dengan bunga terlihat. Dan saat itu Karen tahu ia telah ditinggalkan oleh sang wanita tua dan dikutuk oleh malaikat Tuhan. Dia terus menari dan dipaksa menari di tengah kegelapan malam. Sepatu merah menginjakkan kakinya diatas duri dan tunggul sampai kaki Karen menjadi berdarah-darah, dia menari menjauh, menuju sebuah rumah kecil di dalam hutan. Dia tahu, disana hiduplah seorang tukang jagal, Karen mengetukkan jemarinya ke jendela rumah itu dan berkata "Keluarlah, tolong keluarlah tuan! Aku tak bisa masuk karena sepatu ku membuatku terus menari." Lalu sang tukang jagal menjawabnya "Saya tidak tahu siapa anda, tapi saya suka memenggal kepala orang yang jahat dan sepertinya sekarang tanganku kesemutan untuk segera melakukannya." "Tolong jangan penggal kepala ku!" ujar Karen, "aku tak akan bisa menebus dosa-dosaku. Tapi cukup potong kakiku saja." Lalu Karen mengakui semua dosa-dosanya, dan sang tukang jagal mengayunkan kapaknya ke kaki Karen untuk melepaskan sepatu merah itu, namun sepatu merah membawa lari kaki kecil Karen masuk ke dalam hutan. Sang tukang jagal yang merasa kasihan, mengukirkan kaki kayu untuk Karen dan membuatkannya tongkat serta mengajarkannya Kidung yang selalu dinyanyikan oleh orang-orang yang ingin bertaubat. "Kini, aku sudah cukup sangat menderita karena sepatu merah," ujar Karen; "Aku akan pergi ke gereja sehingga orang-orang bisa melihatku lagi." Karen pun segera berangkat menuju gereja, namun saat dia tiba, dia melihat sepatu merah telah menari-nari disana, Karen sangat ketakutan dan dia segera pergi dari tempat itu. Selama seminggu dia terus bergelimang air mata, dan menangisi nasibnya, namun ketika Minggu tiba dia berkata "Aku telah sangat menderita dan berjuang dengan susah payah. Aku percaya kalau aku pantas duduk di gereja dan ikut berdoa." Lalu dia dengan sangat percaya diri berangkat ke gereja lagi namun baru saja sampai di gerbang gereja, dia telah melihat sang sepatu merah menari lebih dulu. Karen ketakutan dan segera kembali pulang untuk merenungkan semua dosa-dosanya. Dia pergi ke rumah pendeta dan memohon untuk menolongnya disana. Dia akan sangat membantu dan siap melakukan apapun yang sanggup ia lakukan, dia tidak keberatan jika tidak diupah selama dia bisa tinggal dilotengnya dan berlaku baik kepada orang lain. Istri pendeta menjadi kasihan kepadanya dan menerimanya bekerja disana. Karen sangat rajin dan banyak membantu. Di sore hari dia duduk dan mendengarkan ketika pendeta membacakan mazmur. Semua anak-anak sangat menyukainya, namun ketika mereka bertanya kenapa Karen selalu memakai rok kepanjangan dia akan menggeleng dan tidak menjawab apapun. Di suatu Minggu sore, mereka semua berangkat ke gereja, mereka bertanya kepada Karen apakah dia ingin pergi juga, dan dengan air mata menggenangi wajahnya dia memandangi tongkatnya, dia tahu dia tak akan bisa pergi. Dan ketika semua orang ingin mendengar Mazmur, dia hanya bisa menyendiri di ruangan kecilnya yang hanya terdiri dari sebuah kasur dan kursi. Disini dia membaca dengan khusyuk Alkitabnya, angin membawa serta suara organ dari gereja, dan dengan air mata berlinang dia memohon "Oh Tuhan, tolong aku." Lalu seketika, cahaya matahari menyeruak dan di hadapannya muncullah seorang malaikat berbalut jubah putih, dia terlihat sama dengan malaikat yang pernah ia temui sebelumnya di gereja. Dia tak lagi membawa pedang besar di tangannya, tapi membawa ranting berwarna hijau penuh dengan bunga mawar, dengan itu dia menyentuhkan tangannya ke atap-atap dan terbang keatas, dimana dia bisa menyentuh bintang emas. Dia menyentuh dinding dan terlihatlah sebuah tempat, dimana ada organ yang terus berdentang; disana dia melihat gambaran sang Pendeta dan istrinya serta para jemaah yang memenuhi tempat duduk yang ada di gereja serta menyanyikan Kidung-kidung indah. Karen merasa gereja itu yang mendatangi ruangannya? atau sesungguhnya dialah yang telah hadir di dalam gereja. k Karen segera duduk di bangku gereja bersama dengan orang-orang yang tinggal di rumah Pendeta dan ketika mereka berhenti menyanyikan kidungnya, mereka mengangguk dan berkata "Kamu berhak untuk datang, Karen." "Ini adalah kasih Tuhan," ujar Karen. Dan suara organ terus terdengar diiringi dengan nyanyian paduan suara gereja yang sangat merdu dan indah. Hangatnya cahaya matahari menembus jendela sampai ke bangku gereja tempat Karen duduk, hatinya dipenuhi dengan kedamaian dan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, sampai akhirnya dia melebur menjadi satu dengan cahaya itu. Jiwanya terbang terbawa cahaya menuju surga, dan disana tak ada seorang pun yang pernah menyebutkan tentang sepatu merah. NB Aku suka banget cerita ini... inspiratif dan menyadarkan kalau tak ada hal yang baik datang dari sebuah keserakahan. ^___^ So, be nice, be humble, syukuri apa yang telah dimiliki dan lakukan sesuatu hal yang sesuai dengan kondisinya, tidak ada hal baik yang datang dari bertindak semaunya. Happy Easter Someday you will be old enough, to start reading fairy tales again
Siapa yang suka membacakan dongeng untuk si Kecil? Yup, membacakan dongeng merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh orangtua dengan anak-anaknya untuk menghabiskan quality time tak hanya meningkatkan kedekatan, membacakan dongeng juga memiliki banyak manfaat penting untuk anak-anak. Mulai dari meningkatkan kosa kata, menambah wawasan, hingga mempelajari nilai moral kehidupan dengan cara yang satu dongeng yang paling sering diceritakan pada anak-anak adalah dongeng tentang kehidupan di kerajaan. Ingin membacakan si Kecil tentang dongeng kerajaan?Kali ini telah menyiapkan dongeng berjudul Putri Mia dan sepatu merah ajaib, yang bisa Mama ceritakan untuk anak menjelang tidur. Yuk bacakan!1. Hiduplah seorang raja dengan ketiga putrinya yang suka Tales and Stories for KidsDi sebuah kerajaan yang jauh, terdapat seorang raja yang tinggal dengan tiga anak perempuannya yang Raja sering mengadakan pesta karena ketiga putrinya suka putri perempuannya dapat menari dengan sangat baik. Namu putri bungsunya tidak bisa menari sebaik kakak-kakak perempuannya."Kamu bisa sedikit lebih anggun ketika kamu menari, Putri Mia" kata salah satu kakaknya. Sayangnya, Putri Mia tidak bisa menari dengan anggun, meskipun dia sangat para tamu di aula dansa melihat tariannya yang aneh, dan mengolok-oloknya."Tarian macam apa ini? Mengapa dia bergerak seperti itu?" kata para tamu kerajaan yang kata-kata dari para tamu, membuat Putri Mia bersedih."Aku tidak akan pernah menari lagi!" kata Putri Mia yang sangat marah, hingga membuatnya segera meninggalkan Putri Mia bertemu dengan seorang laki-laki yang pandai menari di tengah Tales and Stories for KidsPutri Mia kemudian pergi jauh ke tengah hutan dan mengunci dirinya di sebuah rumah kayu. Ia pun kemudian melihat bintang-bintang di langit, dan berpikir bagaimana menari dengan lama kemudian, ia melihat seorang pria muda melewati rumah kayu itu. Pria tersebut menari dengan anggun dan indah di bawah sinar bulan. Gerakan tariannya membuat Putri Mia terkagum-kagum dan mengintip dari sela-sela tidak berhati-hati, badan Putri Mia mendorong pintu hingga membuatnya terjatuh."Aaah!" teriak Putri Mia yang jatuh itu pun berhenti menari dan mata mereka bertemu."Apakah kau baik-baik saja tuan putri?" tanya pria itu."Ya, aku baik-baik saja," jawab Putri Mia sambil membersihkan kotoran tanah di Mia tidak bisa menahan diri dan bertanya kepada pria itu bagaimana dia bisa menari dengan sangat Pria tersebut ternyata adalah pembuat sepatu ajaib yang bisa mengabulkan Tales and Stories for KidsPria itu kemudian menunjukkan sepatu yang dia kenakan."Saya pembuat sepatu, saya menggunakan bahan berharga dan membuat sepatu dansa ajaib. Dengan cara itu saya bisa menari dengan bebas di hutan setiap malam," kata pria itu."Wah aku tidak percaya! Aku membutuhkan pembuat sepatu sepertimu untuk membuatku pandai menari" kata Putri Mia dengan sepatu itu kemudian mengeluarkan tiga pasang sepatu ajaib dari tasnya dan meletakkannya di depan Putri Mia."Tutup matamu tuan putri. Buat permintaan dan pilih salah satu dari tiga sepatu ajaib ini untuk keberuntunganmu. Tapi ingat, setiap sepatu memiliki satu aturan besar. Jika tidak mengikuti aturan itu, sepatu dapat melakukan sihir apa pun." kata pembuat Picks4. Putri Mia kemudian mengucapkan permintaannya dan memilih sepasang sepatu Tales and Stories for KidsPutri Mia segera menutup matanya erat -erat. Pembuat sepatu di sisi lain mengeluarkan tiga sepatu ajaib mana yang akan dipilih."Putri Mia, sekarang kau dapat mengucapkan permintaanmu dan memilih sepasang sepatu." kata pembuat sepatu."Oh tolong biarkan aku menjadi gadis penari paling anggun di pesta," kata Putri Mia sambil menunjuk pada sepatu berwarna merah cerah dengan Mia pun membuka matanya."Ambil ini milikmu sekarang. Tapi kau harus tahu aturannya. Tuan putri tidak boleh menggunakan sepatu ini untuk menari saat muncul bulan purnama. Jika melakukan sebaliknya, maka kau tidak bisa melepas sepatu ajaib ini lagi," ujar pembuat Mia dengan antusias mengambil sepatu ajaib itu dan pergi ke Saat menggunakan sepatu merah ajaibnya, Putri Mia dapat menari dengan anggun di aula Tales and Stories for KidsKedua kakaknya sangat terkejut melihat saudara perempuan mereka, Putri Mia, yang begitu bersemangat dan bahagia."Mia darimana saja kamu? dan itu apa yang ada di tanganmu?" tanya kakak sulungnya."umm...umm...bukan apa-apa hihi" jawab Putri Mia sambil memeluk sepatu hari kemudian, raja kembali mengundang raja dan ratu di kerajaan lainnya untuk berpesta di rumahnya. Para tamu pun kembali berkumpul di aula istana. Terlihat kedua kakaknya sangat anggun menari dengan gaun yang Mia kemudian mengenakan sepatu merah ajaib itu. Ia mulai menari dengan anggun di aula menari dengan sangat indah dan mengikuti irama lagu dengan sangat lembut. Penampilan Putri Mia membuat para tamu mengaguminya."Luar biasa, begitu anggun!" ucap para tamu."Wow! Dia menari dengan sangat indah" kata tamu Terlalu asyik menari membuat Putri Mia melupakan aturan sihir dari sepatu merah Tales and Stories for KidsTerlalu asyik menari membuat Putri Mia tidak melihat keadaan langit di luar istana. Ia mengira bahwa tidak akan terjadi bulan purnama pada saat itu. Namun, tanpa disangka, bulan purnama Putri Mia menari, ia perlahan mulai menghilang hingga tersisa hanya sepatu ajaibnya yang terlihat menari. Semua tamu di aula mulai berteriak ketakutan dan melarikan diri."Mengapa sepatu ini bergerak sendiri?!" kata tamu yang terkejut Mia kemudian membuka matanya ketika semua orang berteriak. Tetapi dia tidak bisa mengerti apa yang terjadi. Ia pun berjalan dan berhenti di depan cermin besar di ruang tamu. Putri Mia tidak bisa melihat dirinya, hanya sepatu merahnya yang tampak di cermin!"Mengapa aku jadi tidak terlihat?" kata Putri Mia sambil berlari ke arah jendela dan melihat adanya bulan purnama."Aku tidak mengikuti aturan sepatu, sekarang mereka menempel di kakiku! Aku harus menemukan pembuat sepatu!" kata Putri Mia yang Putri Mia dan kedua kakaknya bertemu dengan pembuat sepatu di Tales and Stories for KidsNamun sayangnya, tak ada yang bisa mendengar suara Putri Mia. Karena semua orang sibuk meninggalkan istana dengan panik, karena sepatu merah yang terlihat bergerak ke kiri dan ke aula, Putri Mia langsung berlari keluar aula. Kedua kakaknya yang melihat ke mana sepatu itu bergerak, mengikutinya ke luar aula. Hingga akhirnya ketiga putri itu sampai di hutan yang penuh kegelapan tiba di dekat rumah kayu, mereka melihat pria pembuat sepatu yang menari dengan baik."Hmm sepatunya mirip seperti sepatu mia, ditambah tasnya penuh sepatu" kata salah satu perempuan mia bertanya kepada pembuat sepatu untuk meminta bantuan. Namun pembuat sepatu itu mengatakan bahwa Putri Mia harus menunggu sampai bulan purnama berikutnya untuk memecahkan mantra mia yang mendengarnya menjadi sangat marah dan mulai menghentakkan kakinya ke tanah tanpa Pembuat sepatu itu akhirnya membantu Putri Mia untuk mematahkan mantra Tales and Stories for KidsPembuat sepatu itu pun menjadi gusar saat melihat sepatu buatannya diinjak-injak ke tanah dengan kasar."Baiklah baiklah, ada satu solusi lagi. Tetapi jika saya melakukan itu, sepatumu akan kehilangan sihir dan menjadi sepatu biasa. Jika tuan putri setuju, hentakkan sepatumu tiga Mia berpikir bahwa lebih baik untuk kehilangan kemampuan, daripada tidak terlihat sama sekali. Ia pun kemudian menghentakkan kakinya sampai tiga kali. Saat itu juga, pembuat sepatu kemudian mengambil toples di dalam tasnya."Saya akan menaburkan debu bulan purnama ini di kakimu, dan mematahkan mantranya." kata pembuat sepatu sambil menaburkan debu-debu bulan Putri Mia akhirnya terlepas dari mantra sepatu ajaib dan hidup bahagia bersama Tales and Stories for KidsKetika pembuat sepatu menaburkan debu bulan purnama di sepatu ajaib, tubuh Putri Mia muncul kembali. Kedua saudaranya segera memeluknya."Mia kamu tidak membutuhkan mantra atau sihir untuk menari dengan anggun, karena setiap orang harus menari dengan bahagia dan menjadi diri sendiri" kata kedua kakaknya."Iya kak, kamu benar. Terima kasih pembuat sepatu, terima kasih kak, terima kasih hari itu si Bungsu, Putri Mia, menari dengan caranya sendiri seperti yang selalu dia inginkan. Ia pun bahagia karena bagaimana pun juga, sang Papa dan kakak-kakaknya, akan terus disampingnya dan bahagia bersama itulah dongeng anak yang berjudul Putri Mia dan sepatu merah ajaib. Dari kisah ini, Mama dapat mengajarkan anak bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kelemahannya juga tak perlu mengikuti gaya orang lain untuk diterima di lingkungannya. Sebab dengan menjadi diri sendiri dan percaya diri, anak dapat membuat gayanya sendiri yang khas dan jugaDongeng Anak Putri Cantik dan Pangeran Buruk RupaDongeng Anak Putri Duyung dan Kutukan Sihir JahatDongeng Anak Putri Rapunzel yang Berambut Panjang
cerita tentang sepatu merah